Dalam beberapa tahun terakhir, nama Yoasobi telah menjadi salah satu ikon musik Jepang modern. Dengan konsep unik memadukan cerita pendek menjadi lagu, duo ini berhasil mencuri perhatian jutaan pendengar dari berbagai belahan dunia.
Tidak hanya menciptakan lagu, mereka juga menghadirkan pengalaman bercerita melalui musik. Setiap karya mereka membawa pendengar memasuki dunia penuh emosi dan imajinasi.
Awal Terbentuknya Yoasobi
Yoasobi adalah unit musik Jepang yang dibentuk oleh Ayase (produser dan komposer) dan Ikura (vokalis). Mereka resmi memulai aktivitas pada tahun 2019 setelah proyek kolaborasi mereka mendapatkan sambutan luar biasa di internet.
Ide awal Yoasobi berasal dari situs kreatif Monogatary.com, sebuah platform berbagi cerita pendek. Konsep utama mereka sederhana namun inovatif: mengadaptasi cerita-cerita tersebut menjadi lagu. Pendekatan ini memberikan keunikan tersendiri yang belum banyak dijumpai di dunia musik pop.
Perjalanan Lagu-Lagu Hits Yoasobi
Sejak debut, mereka dikenal karena kemampuannya menciptakan lagu-lagu yang bukan hanya enak didengar, tetapi juga penuh kedalaman emosional.
Single pertama mereka, “Yoru ni Kakeru”, menjadi fenomena besar setelah dirilis pada akhir 2019. Lagu ini, yang diadaptasi dari cerita pendek Thanatos no Yuwaku, langsung viral di berbagai platform streaming, membawa nama Yoasobi melesat ke puncak industri musik Jepang. Suasana melankolis yang dibalut dengan beat elektronik membuat lagu ini menjadi anthem generasi muda yang berjuang dengan rasa putus asa dan harapan.
Kesuksesan itu bukan kebetulan. Yoasobi terus menunjukkan konsistensinya dengan merilis lagu-lagu kuat berikutnya seperti:
- “Ano Yume o Nazotte”, sebuah kisah tentang harapan dan keajaiban kecil dalam kehidupan sehari-hari.
- “Halzion”, yang membahas perasaan kehilangan dan ketidakpastian.
- “Tabun”, lagu ballad yang mengangkat tema hubungan manusia yang rapuh.
- “Gunjou”, sebuah lagu yang mendorong keberanian untuk mengungkapkan diri, terinspirasi dari manga Blue Period.
Tidak hanya itu, Yoasobi juga aktif berkolaborasi dengan berbagai proyek anime. Mereka menyanyikan “Kaibutsu” untuk BEASTARS season 2, sebuah lagu dengan nuansa gelap yang menggambarkan perjuangan batin karakter utamanya.
Pada 2023, Yoasobi kembali mencetak rekor dengan lagu “Idol”, yang menjadi pembuka anime fenomenal Oshi no Ko. “Idol” bukan sekadar lagu pop biasa; ia menjadi simbol kekuatan narasi tersembunyi di balik dunia gemerlap industri hiburan.
Setiap rilisan Yoasobi selalu menawarkan sesuatu yang baru — baik dari sisi aransemen musik, eksplorasi tema cerita, hingga teknik produksi. Mereka tidak takut bereksperimen dengan berbagai genre, dari pop elektronik, rock alternatif, hingga sentuhan jazz, sambil tetap menjaga identitas khas mereka.
Dengan kemampuan untuk menghidupkan cerita menjadi musik, Yoasobi membuktikan bahwa sebuah lagu bisa menjadi jembatan emosional antara dunia fiksi dan realita.
Mengenal Anggota Yoasobi
Ayase adalah produser musik berbakat yang sebelumnya dikenal di dunia Vocaloid. Ia memiliki keahlian dalam menciptakan aransemen elektronik yang emosional dan atmosferik. Dengan pengalaman di produksi digital, Ayase mampu membangun soundscape unik yang menjadi ciri khas Yoasobi.
Ikura (nama aslinya Lilas Ikuta) adalah seorang penyanyi dan penulis lagu muda yang aktif di kancah musik indie Jepang. Suaranya yang lembut namun ekspresif menjadi kekuatan besar dalam membawakan lagu-lagu penuh makna yang digarap Yoasobi.
Perpaduan bakat keduanya melahirkan harmoni sempurna antara lirik, melodi, dan emosi.
Kiprah Internasional dan Dominasi Global
Tak butuh waktu lama bagi Yoasobi untuk menembus pasar internasional. Mereka tampil di berbagai acara musik besar, termasuk acara bergengsi GRAMMY’s.
Demi memperluas jangkauan global, Yoasobi juga merilis lagu-lagu berbahasa Inggris dalam album “E-Side” dan “E-Side 2”. Versi terjemahan ini memungkinkan lebih banyak pendengar di seluruh dunia menikmati keindahan kisah dalam lagu-lagu mereka.

Yoasobi bahkan menggelar konser di luar Jepang dan berpartisipasi dalam festival musik internasional, menandakan betapa kuatnya daya tarik mereka di kancah global.
Mengubah Cerita Menjadi Musik
Hal yang membuat Yoasobi istimewa adalah filosofi mereka bahwa musik adalah media bercerita. Mereka tidak hanya mengutamakan melodi catchy, tetapi juga membangun dunia naratif di setiap lagu.
Melalui kolaborasi dengan penulis cerita pendek, ilustrator, hingga animator, setiap rilisan Yoasobi terasa seperti proyek multimedia mini yang saling mendukung: lagu, cerita, visual, dan pesan emosionalnya menyatu dengan harmonis.
Lirik yang puitis, aransemen musik yang emosional, dan visual art yang artistik menjadi paket lengkap yang sulit ditandingi.
Penutup
Yoasobi telah membuktikan bahwa inovasi dalam musik bisa datang dari ide sederhana namun dieksekusi dengan totalitas tinggi. Dengan menggabungkan seni bercerita dan musik pop modern, mereka telah menciptakan tempat tersendiri di hati para penggemar.
Dengan karya-karya yang terus berkembang dan menjelajah lintas budaya, Yoasobi menjadi inspirasi bahwa musik bisa lebih dari sekadar hiburan — ia bisa menjadi jembatan emosi, cerita, dan harapan.
Bagi pecinta musik yang mencari sesuatu yang lebih dalam dan penuh makna, Yoasobi adalah sebuah perjalanan musikal yang layak untuk dinikmati.