Pasukan Revolusioner dikenal sebagai organisasi pemberontak terbesar di dunia One Piece. Mereka tak segan melawan Pemerintah Dunia, bahkan menyerang langsung markas para Tenryuubito di Mary Geoise. Tapi hingga bab 1147, banyak penggemar bertanya-tanya, di mana posisi mereka dalam pertarungan melawan para Holy Knight?
Pasukan Revolusioner mungkin menjadi pihak yang paling siap, bahkan mungkin satu-satunya yang mampu melawan Holy Knight secara langsung. Disaat yang lain masih kebingungan, mungkin mereka sudah punya solusi tapi masih menunggu momen yang tepat untuk menunjukkan perlawanan.
Pasukan yang Dibentuk Untuk Menggulingkan Sistem
Sejak awal kemunculannya, Pasukan Revolusioner bukan hanya sekadar kelompok pemberontak. Mereka dibentuk dengan satu misi besar: meruntuhkan kekuasaan tirani yang selama ratusan tahun dijaga oleh Pemerintah Dunia dan Tenryuubito. Selama ini, mereka sudah berhasil mengguncang sistem dari dalam. Mereka merekrut pasukan dari kerajaan-kerajaan yang tertindas, menyusup ke titik-titik strategis, dan bahkan pernah menyerbu langsung tanah suci Mary Geoise.

Dalam kondisi normal, kekuatan Pasukan Revolusioner mungkin akan sulit untuk mengalahkan pasukan elit seperti Holy Knight. Tapi masalahnya, Holy Knight bukanlah lawan biasa yang bisa dikalahkan dengan kekuatan saja.
Holy Knight Bukan Musuh yang Biasa
Dugaan bahwa para Holy Knight adalah bentuk astral—bukan tubuh fisik mereka—mengubah seluruh lanskap peperangan. Mereka tidak bisa dilukai, memiliki kekuatan yang sangat kuat, dan muncul dari ritual lingkaran hitam berpola bintang lima yang mencurigakan. Jika ini benar, maka strategi biasa tidak akan bekerja.
Mereka perlu dilawan dengan strategi yang matang dan mungkin dengan cara yang biasanya tidak dilakukan selama ini. Dan di sinilah Revolusioner mungkin punya keunggulan.
Kekuatan Sejati Pasukan Revolusioner: Informasi dan Intelijen
Satu kekuatan utama dari Pasukan Revolusioner adalah jaringan informasinya. Mereka punya mata dan telinga di mana-mana. Bahkan sebelum Pemerintah Dunia tahu suatu krisis muncul, para Revolusioner sudah bergerak.
Mereka bisa jadi sudah mengetahui sejak awal bahwa para Holy Knight tidak hadir secara fisik. Dan bukannya menyerang secara frontal, mereka mungkin memilih menyusup—mencari di mana tubuh asli para Holy Knight disimpan, atau siapa yang mengendalikan mereka.

Skenario ini diperkuat oleh kemungkinan keterlibatan Monkey D. Dragon dengan ilmuwan jenius Vegapunk di masa lalu. Jika benar mereka pernah bekerja sama, bukan tidak mungkin Dragon punya akses pada teknologi spiritual, data tentang pemisahan jiwa, atau bahkan cara memutus sambungan antara proyeksi dan tubuh asli.
Apakah ini adalah peran Lilith sebagai satu-satunya Vegapunk yang tersisa?
Siap Mengungkap Kebenaran Yang Disembunyikan
Melihat bagaimana mereka bergerak selama ini, bisa jadi Pasukan Revolusioner sedang menjalankan operasi senyap untuk melumpuhkan Holy Knight dari sumbernya. Mereka bisa saja menyusup ke pusat kekuasaan Pemerintah Dunia, atau bahkan mencoba mengungkap rahasia terdalam Imu-sama dan Gorosei.
Terlebih, salah satu anggota mereka, Sabo, sudah menyaksikan langsung kekuatan dari Imu-sama dan Gorosei ketika Sabo sedang menyusup ke Mary Geoise untuk menyelamatkan Kuma.

Sabo adalah salah satu anggota Pasukan Revolusioner yang terkenal dan dikenal oleh masyarakat luas, bahkan dijuluki sebagai Kaisar Api. Bisa jadi ini adalah peran Sabo untuk menyebarkan mengenai kelemahan Holy Knight dan Gorosei ke seluruh aliansi atau para pemberontak yang siap menggulingkan Pemerintah Dunia.
Apakah Mereka Sudah Siap?
Pertanyaannya sekarang, apakah Pasukan Revolusioner benar-benar sudah punya rencana melawan Pemerintah Dunia seperti ini? Atau justru mereka sedang berpacu dengan waktu, mencari cara untuk menjinakkan kekuatan gelap yang belum pernah muncul sebelumnya?
Yang jelas, dunia One Piece berada di ambang revolusi besar-besaran. Jika teori ini benar, maka pertarungan bukan hanya soal kekuatan fisik, tapi juga tentang informasi, teknologi, dan kehendak untuk menggulingkan dewa-dewa palsu yang selama ini memegang kendali dunia.
Dan ketika api revolusi benar-benar berkobar, bukan tidak mungkin—Holy Knight lah yang akan menjadi korban pertamanya.
Sumber: Gamerant, Screenrant